Rabu, 21 September 2016
Sabtu, 17 September 2016
HASIL DARI UJIAN PENCOBAAN DI PADANG GURUN
Matius 4:
1-11 bnd ulangan 6:1-25
Oleh : Pdt.
Jery Adoe, S.Th
1 Maka Yesus dibawa oleh
Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan
empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini
menjadi roti."
4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah."
5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan
menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau
Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau
Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di
atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula
tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung
yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan
kemegahannya,
9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan
kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
10 Maka berkatalah Yesus kepadanya:
"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah,
malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
PENDAHULUAN :
cerita ini sedikit mirip dengan sejarah orang Israel dipadang gurun dan Ulangan
6:1-25, kalau orang Israel diuji di padan Gurun selam 40 tahun gagal, maka
Yesus juga sama diuji dan diconbai di padang Gurun, namun Yesus menang saat
diuji.
I.
UJIAN MELAHIRKAN STATUS SEBAGAI ANAK TUHAN YANG SEJATI
(ay. 3)
3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi
roti."
4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis:
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah."
Dua
kali muncul kata Jika Engkau “Anak
Allah”. Di sini status Anak Allah dan keAllahannya diuji. Demikian dengan
Anak-anak Allah, yakni semua orang percaya, setiap persoalan dan tantangan
serta ujian harusnya menjadikan kita menjadi anak-anak Tuhan yang sejati, dan
bukan “anak setan” atau anak anak dunia
Banyak
orang saat diuji dia tidak menunjukkan diri sebagai anak Tuhan. Misalnya. Waktu
kita ada di jalan hampir keserempet kita maki maki orang dan sebagainya. Banyak
orang waktu statusnya sebagai anak Tuhan diuji hanya melahirkan kehidupan yang
berbeda yakni menjadi “preman”
Banyak kali waktu atau saat kita diuji
dalam sebuah kehidupan, banyak kali kita kehilangan status sebagai anak Tuhan.
Kehidupan kita menjadi sama seperti anak dunia. Contoh orang dunia jual diri
karena tidak makan, kita juga jual diri karena alasan yang sama yakni kita
tidak punya makan, orang lain korupsi, kita pun turut melakukan karena kita
anggap kita mau hidup dari apa kalau tidak korupsi. dsb
II.
UJIAN MELAHIRKAN KEHIDUPAN YANG SEJATI YANG SESUAI
DENGAN FIRMAN ALLAH (ay. 4)
3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi
roti."
4 Tetapi
Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti
saja, tetapi dari
setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Saat Yesus dicobai dengan berbagai hal, yang timbul dari peristiwa itu
adalah kehidupan yang didasarkan kepada Firman Allah. 3 kali Dia diuji selalu
Tuhan Yesus mengutip Firman Allah dengan berkata : “ada tertulis”.
Anak
Tuhan sejati akan diuji dengan banyak hal seperti “kelaparan “ dan kekurangan,
dan sebagainya. harusnya hal itu tidak
akan menghilangkan statusnya sebagai anak Tuhan sejati, namun justur muncul
kehiduapan yang berbeda yakni kehidupan spiritual yang sejati karena manusia
hidup bukan dari roti sja tetapi dari firmana Allah
Bukankah hal ini yang harus terjadi saat kita ada dalam ujian kehidupan.
Kita bias melihat keadaan yang disekliling kita, banyak kali waktu mereka diuji
bukan Firman Allah jadi ukuran, tetapi justru pengalaman, logika, hukum dunia
yang menjadi standar KEHIDUPAN.
III.
UJIAN MELAHRIRKAN KEHIDUPAN ROHANI YANG SEJATI YAKNI
IMAN YANG SEJATI (bnd Ulangan 6:16, Keluaran 17:1-7, khusus ayat 7)
5 Kemudian
Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan
menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah
diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan
malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya
kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
7 Yesus
berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan,
Allahmu!"
Kata Jangan Mencoba Allahmu pertama muncul di
(keluaran 17:7), dan kata : Jangan mencobai Tuhan Allahmu sepeti di Masa dan
Meriba. Ada apa dengan rupanya Alkitab mengatakan demikian, karena di sana
orang Israel bukan hanya mereka bertengkar denngan Tuhan di sana, dan yang
paling luar biasa dalam pencobaan itu mereka meragukan kehadiran
Tuhan, meragukan tentang kuasa Tuha.
Iintinya mereka kehilangan iman mereka. Jadi
kata Jangan Mencoa Tuhan Allahmu memiliki latar belakang orang Israel yang
kehilangan iman karena mereka merahukan kemampuan Tuhan dan bahwa sesungguhnya
Allah itu ada dan nyata.
Mereka tidak lagi percaya bahwa Tuhan
sanggup menolong mereka. Bukankah ini yang terjadi saat ini khusus dalam
kehiduapan orang Kristen, waktu kita susah kita bertengkar dan koplain dengan
Tuhan, bahkan kita meragukan kesanggupan kehadiran dan kuasa Tuhan, dengan bertanya
“mungkinkah ada Tuhan”.
Bukankkah ini yang terjadi di Negara
eropa, mereka bertanya kalau memang Allah ada mengapa kejahatan merajalela,
kalau Allah ada mengapa pemerkosaan, ketidak adilan, dsb masih ada, mengapa ada
orang miskin dan orang kaya. Karena itu mereka menarik kesimpulan Allah tidak
ada, karena Allah tidak ada maka Allah bukan saja dianggap sebagai sebuah
bualan tetapi, Allah juga harus diabaukan
IV.
MELAHIRKAN IBADAH YANG SEJATI YAKNI PENYEMBAHAN YANG
SEJATI (bnd Ulangan 6:16, Keluaran 17:1-7, khusus ayat 7)
8 Dan
Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia
dengan kemegahannya,
9 dan
berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,
10 Maka
berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis:
Engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Sebenarnya
apa yang mendorong kita untuk menyebmah dan berbakti, hanya semata oleh karena
ada berkat, harta dll, bagi Yesus mending tidak ada harta tapi focusnya jelas
hanya kepada Tuhan, yang kedua penyembahannya jelas tidiak didorong oleh hal
daging tetapi karena cintanya kepada Tuhan.
Sekali lagi waktu Yesus dicoba atau diuji
dalam pencobaan ini, Dia berkata : Hanya Kepada Allah saja kamu harus
menyembah. Tidak ada Allah yang lain yang harus disembah dan kepadanya kita
berbakti.
Dalam
banyak perkara orang Kristen kehilangan moment kehidupan ibadah dan penyembahan
yang sejati. Waktu Yesus diuji, Dia diiming-iming harta, untuk bias menyembah
setan. Dan yang luar biasa adalah sekalipun dia dikasih harta hatinya hanya
terpaut kepada Allah saja.
Demikan
dasar kita menyembah bukan karena supaya kaya. Bukankah orang meninggalkan
ibadah dan penyembahan hanya karena takut kehlangan harta
Hal
yang berikut harta atau jian tidak boleh menghilang Tuhan dari kehidupan kita.
Kita semua butuh harta, tetapi yang paling penting untuk dingat adalah harta
tidak boleh mebuat kita
A. Beralih Fokus kita dari Allah
Kepada Harta
B. Haarta tifak boleh menjadi ukuran pneyembahan kita
Sebab ada orang merasa bias menyembah kalau hidupnya aman man saja, dan
ketika harta habis dan lenyap, maka lenya pula ibadah dan penyembahannya.
Bukankah harusnya
terbalik apapun yang terjadi maka Allah tidak boleh hilang dari hidup kita dan
peneembahan serta cinta kitapun harusnya tidak penah hilang dalam kehidupan
kita.
V.
KESIMPULAN : setiap
ujian kehidupan harusya melahirkan sebuah kehidupan rohani yang dewasa dan
melahirkan kehidupan rohani yang terus bertumbuh dalam Tuhan. Amin
Langganan:
Postingan (Atom)