Markus 4 : 35-41
35 ¶ Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus
berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
36 Mereka
meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana
Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat
dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu
mulai penuh dengan air.
38 Pada waktu
itu Yesus sedang tidur di buritan
di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya:
"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
39 Iapun
bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam!
Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
40 Lalu Ia
berkata kepada mereka: "Mengapa
kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
41 Mereka
menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan
orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
PENDAHULUAN : “ALLAH
LAMBAT BEKERJA bisakah Demikian… sepertinya ada indikasi….
Coba kita ingat
perjalanan Orang Israel yang harus berjalan 40 tahun pada hal mungkin bisa
ditempuh dalam waktu satu atau dua tahun. Juga cerita tentang Lasaarus Tuhan
sengaja tinggal sampai Lasarus meninggal.
HAL-HAL YANG MEMBUAT ALLAH LAMBAT BEKERJA…..
I.
PERCAYA DIRI LEBIH LEBIH BESAR DARI PERCAYA TUHAN (AY. 35-36)
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus
berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
36
Mereka meninggalkan
orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu
di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
Perhatikan
bunyi ayat 35 dan 36 khusus yang saya garis bawahi : Yesus
berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." Dan bandingkan ayat 36
36 Mereka meninggalkan
orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan
perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
Kalau kita
simak dua ayat ini, maka bagi saya agak sedikit lucu karena pada ayat 35 Tuhan
yang mengajak mereka tetapi dalalm ayat 36 mereka yang membawa Yesus.
Pengertian saya dari ke dua ayat ini adalah yang mengatur dan yang memimpin perjalanan
bukan lagi Yesus tetapi Petrus yang memimpin perjalan ini. Lebih jelasnya
adalah kalau Yesus yang mengajak berarti Yesus yang harus membawa mereka
pergi karena dia yang tahu ke mana
tujuan mereka.
Contohnya: kalau kita diajak seseorang tentu kita akan
dibawa oleh orang tersebut dan bukan kita yang membawa orang tersebut. Artinya
yang memimpin adalah orang tersebut yang mengajak kita dan bukan kita.
lalu Kalau
kita sedikit kritis mungkin kita akan berkata memang Yesus yang mengajak para Murid tetapi Petrus yang menjadi Nakoda,
jadi tidak heran ayat 36 berkata mereka yang membawa Yesus alias mereka yang
yang memimpin perjalan ini. Tetapi saya
punya argument seperti ini. Bila Guru sekolah minggu mengajak anak sekolah
minggu ke tempat tamasia dan menggunakan sebuah angkot yang dikemudikan oleh seorang sopir. Maka ketika rombongan itu telah pergi. Pada saat itu ada diantara
orang tua murid yang bertanya kepada pengurus gereja : siapa yang membawa
mereka ke tempat tamasia ?. Maka jawan yang akan keluar dari mulut salah
seorang pengurus gereja adalah : mereka dibawa oleh Guru sekolah minggu.
Sekalipun yang membawa mereka dengan mobil adalah seorang sopir angkot.
Dari ilustrasi di atas saya berharap kita tidak
bingung . Namun dari ke dua ayat ini sedang
memberi indikasi bahwa pemimpin perjalan atau tour tersebut adalah petrus dan
teman teman. Karena mungkin mereka sudah terbiasa dan merasa mampu untuk itu
alias terlalu percaya diri bahwa mereka sanggup mencapai tujuan dengan
kemampuan dan skill mereka.
II.
YESUS HANYA ALTERNATIF TERAKHIR/CADANGAN ”/ (TATO’A)
(AY. 36)
Pada
waktu itu Yesus sedang
tidur di buritan di sebuah tilam.
Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita
binasa?"
Petrus dan teman teman sudah terbiasa
dengan badai sehingga bagi mereka Yesus cukup dibelakang kalau soal badai dan
perahu karena mungkin mereka berpikir Yesus hanya pintar khotbah tetapi tidak
mengerti tentang perahu dan badai.
Sehingga Yesus hanya dijadikan alternative paling
belakang (Terakhir) kalau semuanya sudah mentok.
Bukankah
kita sering demikianterha dap Yesus. Kita menganngap ini karier saya, ini
pekerjaan saya, ini skil saya. Ini pengalaman saya. Saya sudah bekerja dibidang
ini cukup lama dan professional. Namun kita lupa Yesus dan menganngap Tuhan
tidak mengerti profesi saya. Jadi biar Tuhan terakhir saja kalau saya tidak
bisa lagi melakukannya.
III.
WAKTU KITA LEBIH BANYAK SIBUK MENYALAHAKAN TUHAN
KETIMBANG BERGUMUL DENGAN TUHAN (AY. 38-39)
Pada
waktu itu Yesus
sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya
membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli
kalau kita binasa?"
39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan
berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan
danau itu menjadi teduh sekali.
Bagi Para
murid mereka lebih senang membuang waktu untuk menyalahkan Tuhan denga berkata:
"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
Ketimbang
bergumul dan berserah kepada Tuhan atas badai hidup yang mereka hadapi.
Bukankah kita juga sering melakukan hal yang sama ketika badai menerpa hidup
kita. Kita terlalu banyak buang energi dengan berkata : Saya sudah melayani,
saya sudah bayar perpuluhan, saya aktif tetapi mengapa badai selalu mengikuti
ku, mengapa anakku meninggal dsb.
Kita lupa
saat badai dating bukan saatnya untuk menyalahkan Tuhah tetapi saatnya bergumul
dan berserah kepada Tuhan agar Badai itu berhenti.
IV.
RAGU-RAGU DENGAN TUHAN (AY. 40)
40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
begitu takut? Mengapa
kamu tidak percaya?"
Ragu ragu identik dengan
“Teralambat”
1.
Orang baru belajar naik eksalator
2. Orang
Yang mau meloncat di tali merdeka
3. Bersolek dan berdandan ke pesta
4.
Demikian kalau kita ragu ragu dengan Tuhan
Allah “terlambat bekerja”.
TUHAN MEMBERKATI