OLEH : PDT. JERY ADOE
3:1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro,
mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke
seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api
yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu
menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa
penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan
ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat:
tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu,
adalah tanah yang kudus."
3:6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut
memandang Allah.
3:7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang
disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan
mereka.
3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang
Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan
luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang
Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah
Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk
membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
3:11. Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka
aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari
Mesir?"
3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah
tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa
bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung
ini."
PENDAHULUAN : Musa saya sebut hebat karena musa adalah Gembala Sidang sekaligus hamba Tuhan terbesar yang ada di dunia sampai hari ini. Alasannya karena belum ada satu hamba Tuhan atau gembala pernah memimpin satu negara kecuali Musa.
Namun Musa pada awalnya adalah seorang yang "biasa" saja, namun akhirnya menjadi seorang yang hebat. Demikian Kita akan melihat ciri-ciri orang hebat yang akan menjadi motifator bagi kita semua kalau ingin menjadi orang Hebatnya Tuhan. Apa saja ciri orang hebatnya Tuhan ?. Jawabannya sederhana orang-orang itu telah membuktikan menang dan berrtahan dalam situasi sulit. Karena itu Kita akan lebih Jauh melihat proses Tuhan menjadikan orang hebat-Nya. Kadang Tuhan memakai situasi yang sulit untuk membentuk dan memproses kita seperti pepatah mengatakan "No Proses, No Promotion", Tidak ada proses tidak akan ada promosoi dari Tuhan. Kalau begitu Himah apa yang dapat kita pelajari dari cerita ini :
I. MENTAL DIBENTUK DALAM SITUASI YANG SULIT UNTUK MENJADI ORANG LUAR BIASA (AY. 1)
Dari Kecil Musa telah dibentuk dalam situasi yang sulit. Musa hampir dibunuh waktu kecil,oleh Firaun, lalu ketika dia dewasa dia mau dibunuh dan dikejar ikeh Firaun. sekarang situasinya membentuk dia menjadi hanya seorang gembala sidang yang tidak didukung oleh fasilitas yang baik padahal sebelumnya dia tinggal di istana. semua ini hanya gambaran kehidupan yang sulit ditambah lagi orang Israel yang suka melawan. Tapi Musa sadar semua situasi yang sulit itu telah membentuk dan mempersiapkan dia menjadi anak Tuhan dan hamba Tuhan yang luar biasa.
Banyak contoh orang hebat yang telah dibentuk dari situasi yang sulit. diantaranya : Nelson Mandela, Xanana Gusmao, dll
II. KUASA TUHAN SEMAKIN NYATA DALAM DALAM SITUASI YANG SULIT (AY. 2)
Dari situasi yang sulit itu Musa melihat kuasa Tuhan yang luar biasa. Dan Mujiat dan Kuasa Tuhan yang Musa lihat dengan mata kepalanya sendiri adalah Semak Belukar yang ada api tetapi tidak terbakar. ini sebuah gambaran dan pelajaran bagi Musa bahwa Semak itu harusnya terbakar tetapi kenyataanya tidak. Situasi sulit yang dihadapi Musa harusnya membuat Musa "terbakar". Tetapi Kuasa Tuhan sungguh luar biasa.
Seseorang pernah berkata kepada saya bahwa : "Air mata adalah sarana Tuhan untuk memersihkan mata iman kita untuk dapat lebih jelas melihat Tuhan", Situasi Sulit telah dan hanya membuat Musa melihat kuasa Tuhan yang terus menerus dalam Hidupnya, Mulai dari Gunung sinai Semak belukar tidak rebakar, sepulah Tulah, Air terbelah menjadi dua, Air keluar dari batu dan masih banyak lagi.
Bila kita ingin melihat kuasa Tuhan bekeja dalam hiduo kita, pelayanan, rumah tangga maka jangan pernah lari apa lagi marah kepada Tuhan khusus ketika kita berada dalam masa-masa sulit. semua itu hanya proses untuk membuat kita semakin dekat dengan Mujisat Tuhan
III. TETAP MENGHORMATI TUHAN DALAM SITUASI YANG SULIT (AY 4-5)
Musa menjadi Hebat karena dalam masa Suli dia tetap Menghormati Firman dan Kekudusan Tuhan. Banyak orang bahkan ada para hamba Tuhan dan jemaat yang ketika mereka ada dalam masa sulit bukan hanya mereka marah kepada Tuhan namun tidak jarang mereka meninggalkan gereja, pelayanan bahkan Tuhan.
Contoh. lain adalag Ayub sekalipun diproses dalam situasi yang sangat sulit dia tetap menghormati Tuhan. Yesus sendiri sekalipun menderita di atas kayu salib tetap setia kepada Bapa-Nya.
IV. TETAP MAU MELAYANI TUHAN DALAM SITUASI YANG SULIT (7-10)
V. SEMAKIN PERCAYA DAN MENGANDALKAN TUHAN DALAM SITUASI YANG SULIT (AY. 11-12)
I. MENTAL DIBENTUK DALAM SITUASI YANG SULIT UNTUK MENJADI ORANG LUAR BIASA (AY. 1)
Dari Kecil Musa telah dibentuk dalam situasi yang sulit. Musa hampir dibunuh waktu kecil,oleh Firaun, lalu ketika dia dewasa dia mau dibunuh dan dikejar ikeh Firaun. sekarang situasinya membentuk dia menjadi hanya seorang gembala sidang yang tidak didukung oleh fasilitas yang baik padahal sebelumnya dia tinggal di istana. semua ini hanya gambaran kehidupan yang sulit ditambah lagi orang Israel yang suka melawan. Tapi Musa sadar semua situasi yang sulit itu telah membentuk dan mempersiapkan dia menjadi anak Tuhan dan hamba Tuhan yang luar biasa.
Banyak contoh orang hebat yang telah dibentuk dari situasi yang sulit. diantaranya : Nelson Mandela, Xanana Gusmao, dll
II. KUASA TUHAN SEMAKIN NYATA DALAM DALAM SITUASI YANG SULIT (AY. 2)
Dari situasi yang sulit itu Musa melihat kuasa Tuhan yang luar biasa. Dan Mujiat dan Kuasa Tuhan yang Musa lihat dengan mata kepalanya sendiri adalah Semak Belukar yang ada api tetapi tidak terbakar. ini sebuah gambaran dan pelajaran bagi Musa bahwa Semak itu harusnya terbakar tetapi kenyataanya tidak. Situasi sulit yang dihadapi Musa harusnya membuat Musa "terbakar". Tetapi Kuasa Tuhan sungguh luar biasa.
Seseorang pernah berkata kepada saya bahwa : "Air mata adalah sarana Tuhan untuk memersihkan mata iman kita untuk dapat lebih jelas melihat Tuhan", Situasi Sulit telah dan hanya membuat Musa melihat kuasa Tuhan yang terus menerus dalam Hidupnya, Mulai dari Gunung sinai Semak belukar tidak rebakar, sepulah Tulah, Air terbelah menjadi dua, Air keluar dari batu dan masih banyak lagi.
Bila kita ingin melihat kuasa Tuhan bekeja dalam hiduo kita, pelayanan, rumah tangga maka jangan pernah lari apa lagi marah kepada Tuhan khusus ketika kita berada dalam masa-masa sulit. semua itu hanya proses untuk membuat kita semakin dekat dengan Mujisat Tuhan
III. TETAP MENGHORMATI TUHAN DALAM SITUASI YANG SULIT (AY 4-5)
Musa menjadi Hebat karena dalam masa Suli dia tetap Menghormati Firman dan Kekudusan Tuhan. Banyak orang bahkan ada para hamba Tuhan dan jemaat yang ketika mereka ada dalam masa sulit bukan hanya mereka marah kepada Tuhan namun tidak jarang mereka meninggalkan gereja, pelayanan bahkan Tuhan.
Contoh. lain adalag Ayub sekalipun diproses dalam situasi yang sangat sulit dia tetap menghormati Tuhan. Yesus sendiri sekalipun menderita di atas kayu salib tetap setia kepada Bapa-Nya.
IV. TETAP MAU MELAYANI TUHAN DALAM SITUASI YANG SULIT (7-10)
V. SEMAKIN PERCAYA DAN MENGANDALKAN TUHAN DALAM SITUASI YANG SULIT (AY. 11-12)