GOD

gsjanazareth.blogspot.com


counter

Selasa, 26 Juli 2011

Pencuri Kue

Pencuri KueSuatu malam, seorang wanita sedang menunggu di bandara. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di sebuah gerai toko di bandara, lalu menemukan tempat duduk.
Sambil duduk, wanita tersebut memakan kue sambil membaca buku yang baru dibelinya. Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua kue yg berada diantara mereka berdua.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si “Pencuri Kue” yang pemberani itu menghabiskan persediaannya.
Ia makin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: (“Kalau aku bukan orang baik, tentu sudah kutonjok dia !”).
Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki itu juga mengambil satu. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan, dan ia segera mengumpulkan barang-barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari buku yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas karena kaget. Ternyata disitu ada kantong kuenya. Koq milikku ada di sini, jadi kue tadi adalah milik siapa. Milik lelaki itu?
Ah, terlambat sudah untuk meminta maaf; ia tersandar dan sedih. Bahwa sesungguhnya akulah yang salah, tak tahu terima kasih dan akulah sesungguhnya sang pencuri kue itu; bukan dia!
Dalam hidup ini, kisah pencuri kue seperti tadi seringkali terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri, dan tak jarang kita berprasangka buruk.
Orang lainlah yang selalu salah, orang lain yang patut disingkirkan, orang lain yang  tak tahu diri, orang lain yang berdosa,
orang lain yang selalu bikin masalah.
Kita sering mengalami hal diatas, kita sering berpikir bahwa kita paling benar sendiri, kita paling suci, kita paling tinggi, kita paling pintar, dst.
Sejak detik ini, bisakah kita memulai untuk rendah hati?
Dan tidak lagi menjadi “pencuri kue” yang teriak “maling..!” kepada orang lain..!

Minggu, 17 Juli 2011

4 CARA PRAKTISMENGATASI KEKUATIRAN

Ingat pembaca kuatir dapat melumpuhkan keyakinan kita pada Allah, dalam hidup kita hanya boleh memilih satu saja, mau kuatir atau mau percaya. kekuatiran juga dapat membinasakan hidup kita, dan kita dapat melakukan kesalahan. Janganlah kita kuatir, sebab kalau kuatir hadir maka percaya kita akan lenyap/pupus. bagaimana caranya mengatasi kekuatiran?
1. Berdoalah yang benar (filipi 4:6-7)
2. Berpikiran yang benar (filipi 4:8), Mzm 119:165, 2kor 10:5.
3. Berkehidupan yang benar (filipi 4:9)
4. berharap kepada Tuhan yang benar (ay. 12-13)
apabila kita melakukkan tiga cara dengan teratur, maka ketahuilah bahwa pembaca yang budiman tidak akan kuatir. karena cerdas dalam memahami pemeliharaan Allah. usirlah kuatir dari hidupmu supaya ia tidak menjadi penghambat karier dan prestasi kerja serta kehidupan rohanimu. by. harun dethan.

Senin, 11 Juli 2011

Menaklukan Kehidupan Dengan Satu Kaki

Filipi 4:13
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Namanya adalah Roger Crawford dan bekerja sebagai konsultan dan pembicara motivator bagi banyak perusahaan fortune 500 di penjuru Amerika. Ketika masih di universitas, ia adalah pemain tennis untuk Marymount Layola University dan menjadi pemain tennis professional. Apakah hal itu tidak membuat Anda terkesan? Tunggu dulu, jika saya katakan bahwa dia tidak punya tangan dan hanya punya satu kaki, bagaimana?

Roger dilahirkan dengan kondisi yang disebut ectrodactylism. Ketika masih dalam kandungan, dokter hanya melihat seperti ada jari jempol keluar dari lengan kanannya dan jari-jari tumbuh di lengan kirinya, namun ia tidak memiliki telapak tangan. Kaki kirinya terus menyusut hanya memiliki tiga jari, kaki ini diamputasi saat ia berumur lima tahun. Orangtuanya diberitahu bahwa Roger tidak akan pernah memiliki kehidupan yang normal

Namun orangtua Roger tidak menyerah, mereka membentuk Roger menjadi manusia normal dan mengajarinya hidup mandiri. Ketika Roger telah siap, ia disekolahkan di sekolah umum. Mereka mengajarinya berpikir positif, dan jadilah Roger menjadi pribadi yang positif.

Roger tidak membiarkan kekurangannya menghambatnya untuk berhasil dan menikmati kehidupan yang telah Tuhan karuniakan. Ia menjalani hidupnya dengan maksimal, karena ia mempercayai bahwa Allah memberikan kelebihan unik dalam dirinya dibalik semua kekurangan yang ada dalam dirinya.

Hari ini apa yang menjadi penghalang bagi Anda untuk maju? Datanglah kepada Allah dan mintalah kekuatan dari-Nya untuk menaklukan kelemahan itu. Karena setiap orang, Allah telah karuniakan sebuah berkat yang unik dimana Anda bisa nikmati secara maksimal di dalam Yesus Kristus.

Kekurangan Anda bukanlah kelemahan, itu hanyalah berkat tersembunyi dari Allah dalam bungkus yang lusuh.

Mereka terlahir tidak sempurna tapi menjadi pemenang kehidupan